BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian
merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas
permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu didalam suatu
penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk
menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data
yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari berbagai catatan di lapangan,
gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan
analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data
tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat
menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting
karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna
untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak
akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. (Moleong, 2007)
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang analisis data,
dalam makalah ini akan membahas pengertian analisis data, ,langkah-langkah dan
metode analisis data.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian analisis data?
2.
Apa saja langkah-langkah dalam analisis
data?
3.
Bagaimana metode analisis data ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian analisis
data
2.
Untuk mengetahui langkah-langkah
analisis data
3.
Untuk mengetahui metode dalam analisis
data
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Menurut
Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori,
dan satuan uraian dasar.
Menurut
Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis.
Menurut Lexy
J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh dataJika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih
menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan
maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskan bahwa analisis data merupakan
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
B.
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA
Secara garis besar, analisis data meliputi 3
langkah, yaitu :
1. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
a.
Mengecek
nama dan kelengkapan identitas pengisi.
b.
Mengecek
kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data (termasuk
pula kelengkapan lembarann instrument barangkali ada yang terlepas ataupun
sobek)
c.
Mengecek
macam isian data. Jika didalam instrument termuat atau beberapa item yang diisi
“tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian
yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih data
sedemikian rupa sehingga data yang terpakai saja yang ditinggal. Langkah
persiapan ini dimaksudkan untuk merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal
mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
2.
Tabulasi
Tabulasi
merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu.
Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif
variabel-variabel yang diteliti.
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut :
a. Tabulasi
data (the tabulation of the data).
b. Penyimpulan
data (the summarizing of the data).
c. Analisis
data untuk tujuan testing hipotesis.
d. Analisis
data untuk tujuan data penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam
kegiatan tabulasi ini antara lain :
v Memberikan skor
(scoring)terhadap item-item yang perlu diberi skor.
Misalnya : tes, angket bentuk pilihan ganda, rating
scale, dsb.
v
Memberikan
kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
Misalnya :
1.
Jenis
kelamin:
Ø laki-laki diberi kode 1
Ø
Perempuan
diberi kode 0
2.
Tingkat
pendidikan:
Ø
Sekolah
Dasar diberi kode 1
Ø
Sekolah
Menengah Pertama diberi kode 2
Ø
Sekolah
Menengah Atas diberi kode 3
Ø
Perguruan
Tinggi diberi kode 4
v
Banyaknya
penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas :
1)
Mengikuti
lebih dari 10 kali, diberi kode 1
2)
Mengikuti
antara 1 s.d. 9 kali, diberi kode 2
3)
Tidak
pernah mengikuti penataran diberi kode 0
Mengubah
jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan
digunakan yaitu, Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengelolaan
data jika akan menggunakan computer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode
pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya di dalam coding
sheet (coding form), dalam kolom beberapa baris ke berapa. Apabila akan
dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap variabel pada kartu kolom
(punc cord). Contoh
pedoman pengkodean untuk penelitian tentang buku catatan murid adalah sebagai
berikut :
X1.
Kepandaian Murid
Pandai 1.= nilai rata-rata (kolom 02)
Pandai 2.= nilai bahasa Indonesia (kolom 03)
Pandai 3.= frekuensi tidak naik kelas
X2. Latar belakang orang tua
Pendidikan orng tua = pendidikan orang tua (kolom 06 +
07)
Pekerjaan orang tua = pekerjaan orang tua (kolom 07 +08)
Dukungan = pemberian buku dengan segera (kolom 09)
X3.
Kepedulian guru terhadap catatan
X4.
Kepedulian orang tua trhadap catatan
3.
Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan data
yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada,
sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Untuk mempermudah
cara mengikuti uraian pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang
telah disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya,
mengenai jenis-jenis permasalahan.Sebagai tambahan penjelasan, yang dimaksud dengan
cara yang dterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis
data yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio.
Bagi peneliti yang menyukai statistik, bab ini menyajikan
barbagai rumus yang dapat digunakan untuk mengolah data. Apabila peneliti
berkeinginan untuk menggunalan jasa computer, dan tinggalmenunggu hasilnya.
namun meskipun eneliti harus tetap mencermati rumus-rumus yang disajikan,
sehunga apabila akan maju tidak ragu-ragu.Analisis data penelitian deskriptif
Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian
korelasional, komparatif , atay eksperimen diolah dengan menggunakan
rumus-rumus statistik yang sudah disediakan ,baik secara menual maupun
menggunakan jasa computer. Apapun jenis penelitianya, riset deskriptif yang
bersifat eksploratif caranya dapat sama saja karena data yang diperoleh
wujudnya sama. Yang berbeda adalah cara menginterpretasikan data dan mengambil
kesimpulan. Apabila datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua
kelompok data, yaitu data kuantitatif (angka-angka) dan kualitatif (kata-kata
atau simbol). Untuk mempermudah cara mengikuti uraian
pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang telah disajikan dengan sistematika yang
telah dikemukakan. Ada 4 jenis problematika ataau permasalahan yang telah
diajukan:
1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena.
2. Problema komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk
membandingkan dua fenomena atau lebih.
3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang
kedudukannya sejajar (bukan merupakan sebab akibat).
4. Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatmentatau ingin melihat hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang
disesuaikan dengan jenis data, yakni diskrit, ordinal, interval, dan
ratio. Pemilihan terhadap rumus yang
digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti menentukan
pendekatan/rumus, kemudian data yang adadiubah, disesuaikan dengan rumus yang
sudah dipilih.
C. METODE ANALISIS DATA
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode,
yaitu analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara kualitatif. Kedua
metode penelitian tersebut, baik kuatitatif dan kualitatif memiliki teknik
analisis data yang berbeda. Penelitian kuatitatif adalah penelitian yang dikemukakan
dengan hipotesis yang diturunkan dari suatu teori dan kemudian diuji
kebenarannya berdasarkan data empiris, sedangkan penelitian kuliatatif adalah
penelitian yang bersifat naturalisticyang dikumpulkan dari empiris, kemudian
dari data tersebut ditentukan pola atau tema (adanya penemuan atau discovery)
dan dikembangkan menjadi suatu teori. Pada penelitian kualitaitf bersifat
“induktif” (dari khusus ke umum) dan kuatitatif bersifat “deduktif" (dari
yang umum ke khusus). Perbedaan kedua metode penelitan tersebut dapat dijelaskan
secara skematis berikut ini:
1. Metode
Kualitatif
Desain:
a.
Umum
b.
Spesifik,
jelas, terinci
c.
Fleksibel
d.
Ditentukan
sejak awal
e.
Berkembang
tampil dalam proses penelitian
f.
Menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan:
a.
Memperoleh
pemahaman
b.
Menunjukkan
hubungan antara Variabel
c.
Mengembangkan
teori
d.
Mentes
teori
e.
Mengembangkan
realitas yang komplek
f.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif
Teknik penelitian:
a.
Observasi,
participant Observation
b.
Eksperimen,
survey, observasi berstruktur
c.
Wawancara
terbuka
d.
Wawancara
berstuktur
Instrumen penelitian:
a.
Peneliti
sebagai instrument (human instrument)
b.
Test,
angket, wawancara tertutup, skala
c.
Buku
catatan, tape recorder, kamera
d.
Alat
hitung berupa: komputer, kakulator
Data:
a.
Deskripsi
kualitatif
b.
Deskripsi
kuatitatif
c.
Dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan atau perkataan responden, dan lain-lain.
d.
Hasil
pengukuran berdasarkan variabel yang dioprasionalkan menggunakan instrumen 2
Nasution. (1988)
Sampel:
a.
Kecil
b.
Besar
c.
Tidak
representatif
d.
Representatif
e.
Purposif
(ditentukan)
f.
Sedapat mungkin digunakan random (acak)
Anlisis:
a.
Terus
menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.
Pada
taraf akhir setelah pengumulan data selesai
c.
Induktif
d.
Deduktif
e.
Mencari
pola, model, thema (discovery)
f.
Menggunakan hitungan statistik
Hubungan dengan responden:
a.
Empati,
akrab
b.
Berjarak
sering tanpa kontak langsung
c.
Kedudukan
sama, setaraf
d.
Hubungan
antara peneliti langsung kepada subjek penelitian
e.
Jangka
lama
f.
Jangka pendek
Usulan Desain:
a. Singkat
b. Luas dan terinci
c. Literatur (terfokus hanya menggunakan satu variabel yang
diungkap)
d. Banyak literatur yang berhubungan dengan varibel
(menggunakan lebih dari satu varibel)
e. Pendekatan secara umum
f.
Prosedur
yang terspesifik dan terinci langkah-langkahnya
g. Masalah yang diduga relevan
h. Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu
i.
Tidak
memiliki hipotesis
j.
Hipotesis
dirumuskan dengan jelas
k. Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang
dikumpulakan dari lapangan
l.
Ditulis
terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.
2. Analisis
Data Kuatitatif
Analisis data untuk penelitian
kuatitatif lebih banyak mengarah kepada perhitungan dengan statistik. Statistik
mualnya digunakan oleh Gottfriet Achmenwall (1719 – 1772). Setelah itu, oleh
Dr. E. A. W. Zimmeran memperkenalkan kata statistik ke negeri Inggris, yang
selanjutnya kata statistik itu dipopulerkan oleh Sir Jhon Sinclaer sampai sekarang.
Secara etimologi kata statistik berasal dari bahasa Italia “statista” yang berarti
negarawan atau ahli kenegaraan, karena sejak dahulu kala statistik hanya
digunakan untuk kepentingan negara saja. Kemudian, ditinjau dari terminologi,
statistik memiliki beberapa pengertian, yaitu:
a. Statistik sebagai data, yaitu kumpulan bahan keterangan
yang berupa angka atau kumpulan angka yang menunjukkan tentang kegiatan hidup
tertentu mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu.
b. Statistik sebagai kegiatan, yaitu proses kegiatan
statistik yang dimulai dari pengumpulan data, penyusunan data, pengumuman dan
pelaporan data serta analisis data.
c. Statistik sebagai metode, yaitu cara-cara tertentu yang
digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis
dan memberi interprestasi terhadap sekumpulan data, sehingga kumpulan bahan
keterangan itu dapat memberi pengertian dan makna tertentu.
d. Statistik sebagai ilmu, yaitu ilmu pengetahuan yang
membahas dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang ditempuh
dalam hal: pengumpulan data, penyusunan atau pengaturan data angka, penyajian
data angka, analisis terhadap data, pengambilan keputusan.
D.
MENGINTERPRETASIKAN HASIL ANALISIS DATA
Penafsiran
atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang
penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis,
sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan
bukan merupakan bagian dari analisis.
Berikut
ini beberapa pengertian penafsiran data, menurut Moh. Nazir (2005) :
1. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti
yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan.
Data yang telah dalam bentuk tabel,
misalnya, perlu diberikan penjelasan ytang terperinci dengan cara :
v untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam
pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian
lainnya.
v untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang
bersifat menerangkan atau menjelaskan.
Misalnya, suatu penelitian tentang efektivitas beberapa
jenis pupuk di suatu lapangan percobaan telah dilakukan di Aceh. Penafsiran
diberikan terhaddap data percobaan tersebut dengan cara membandingkannya dengan
performance dari jenis pupuk di
tempat lain. Bagaimana pengaruh pupuk tersebut djika perlakuan diadakan di
dataran tinggi di luar Aceh? Bagaimana penemuan tentang pupuk tersebut di
daerah tropis lainnya? Mengapa berbeda denagn hasil penelitian di Filipina
misalnya, dengan penelitian di Jawa Timur dan sebagainya.
2. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi
exsploratif menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti
lainnya.
Misalnya, seorang peneliti sesang mempelajari sikap dari
para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk setempat
di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk
menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara
anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain,
misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
3. Penafsiran berkehendak untuk membangun suatu konsep yang
bersifat menjelaskan (exsplanatory
concept)
Misalnya, dalam penelitian mengenai transmigran di Aceh
seperti tersebut di atas, peneliti ingin mengadakan deduksi tentang proses
dimana hubungan pribadi mempengaruhi sikap transmigran di Aceh. Data
memperlihatkan bahwa para transmigran yang berintegrasi lebih erat dengan
orang-orang Aceh memperlihatkan sikap yang lebih baik, atau memperlihatkan
sikap yang besar. Peneliti harus membuat penafsiran dari hubungan di atas
dengan mengadakan deduksi terhadap proses yang menyebabkan terjadinya hubungan
pribadi telah mempengaruhi sikap transmigran. Jika analisis, misalnya
memperlihatkan bahwa perbedaan sikap terhadap para tranmigran yang telah lebih
dahulu mempunyai pengalaman dengan orang Aceh atau yang pernah membaca
buku-buku tentang Aceh peneliti dapat menafsirkan bahwa pergaulan mengubah
sikap dengan menghilangkan atau menghapuskan stereotipe.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya
dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu
peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh
peneliti terhadap data.
Stringer (dalam Sukmadinata, 2009) mengemukakan beberapa
teknik menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif.
a.
Memperluas
analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih miskin dengan
makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat
maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara
hasil analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b.
Hubungan
temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan engan
pengalaman-pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c.
Minat
nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang
seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d.
Hubungkan
hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai kekuatan
dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah
literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli,
para peneliti dalam berbagai literature.
e.
Kembalikan
pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis
data merupakan proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data.
Dalam
rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data
itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua
jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua
macam metode, yaitu analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara
kualitatif yaitu teknik analisis
data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Teknik analisis
data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan
sesudah penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis
selama di lapangan model Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut
Spradley.
Secara
garis besar, analisis data meliputi 3 langkah, yaitu : Persiapan, tabulasi,
penerapan data sesuai demgam pendekatan penelitian. Penafsiran data sangat
penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas
analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan
oleh peneliti terhadap data.
DAFTAR
PUSTAKA