Selasa, 09 Desember 2014

makalah analisis data simpel :)



BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari berbagai catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis data  merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk  masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. (Moleong, 2007)
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang analisis data, dalam makalah ini akan membahas pengertian analisis data, ,langkah-langkah dan metode analisis data.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.     Apakah pengertian analisis data?
2.     Apa saja langkah-langkah dalam analisis data?
3.     Bagaimana metode analisis data ?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian analisis data
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah analisis data
3.      Untuk mengetahui metode dalam analisis data


BAB II
PEMBAHASAN

A.        PENGERTIAN
Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.
Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh dataJika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan  proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
B.     LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA
     Secara garis besar, analisis data meliputi 3 langkah, yaitu :
1.    Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
a.      Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
b.     Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembarann instrument barangkali ada yang terlepas ataupun sobek)
c.      Mengecek macam isian data. Jika didalam instrument termuat atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih data sedemikian rupa sehingga data yang terpakai saja yang ditinggal. Langkah persiapan ini dimaksudkan untuk merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
2.     Tabulasi
            Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel yang diteliti.
G.E.R. Burroughas mengemukakan  klasifikasi analisis data sebagai berikut :
a.      Tabulasi data (the tabulation of the data).
b.     Penyimpulan data (the summarizing of the data).
c.      Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
d.     Analisis data untuk tujuan data penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antara lain :
v  Memberikan  skor (scoring)terhadap item-item yang perlu diberi skor.
Misalnya : tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dsb.
v  Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
Misalnya :
1.     Jenis kelamin:
Ø  laki-laki diberi kode 1
Ø  Perempuan diberi kode 0
2.    Tingkat pendidikan:
Ø  Sekolah Dasar diberi kode 1
Ø  Sekolah Menengah Pertama diberi kode 2
Ø  Sekolah Menengah Atas diberi kode 3
Ø  Perguruan Tinggi diberi kode 4
v  Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas :
1)    Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1
2)    Mengikuti antara 1 s.d. 9 kali, diberi kode 2
3)    Tidak pernah mengikuti penataran diberi kode 0

            Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan yaitu, Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengelolaan data jika akan menggunakan computer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet (coding form), dalam kolom beberapa baris ke berapa. Apabila akan dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap variabel pada kartu kolom (punc cord).  Contoh pedoman pengkodean untuk penelitian tentang buku catatan murid adalah sebagai berikut :
X1. Kepandaian Murid
Pandai 1.= nilai rata-rata (kolom 02)
Pandai 2.= nilai bahasa Indonesia (kolom 03)
Pandai 3.= frekuensi tidak naik kelas
X2. Latar belakang orang tua
Pendidikan orng tua = pendidikan orang tua (kolom 06 + 07)
Pekerjaan orang tua = pekerjaan orang tua (kolom 07 +08)
Dukungan = pemberian buku dengan segera (kolom 09)
X3. Kepedulian guru terhadap catatan
X4. Kepedulian  orang tua trhadap catatan
3.      Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Untuk mempermudah cara mengikuti uraian pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang telah disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, mengenai jenis-jenis permasalahan.Sebagai tambahan penjelasan, yang dimaksud dengan cara yang dterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio.
Bagi peneliti yang menyukai statistik, bab ini menyajikan barbagai rumus yang dapat digunakan untuk mengolah data. Apabila peneliti berkeinginan untuk menggunalan jasa computer, dan tinggalmenunggu hasilnya. namun meskipun eneliti harus tetap mencermati rumus-rumus yang disajikan, sehunga apabila akan maju tidak ragu-ragu.Analisis data penelitian deskriptif
Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif , atay eksperimen diolah dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan ,baik secara menual maupun menggunakan jasa computer. Apapun jenis penelitianya, riset deskriptif yang bersifat eksploratif caranya dapat sama saja karena data yang diperoleh wujudnya sama. Yang berbeda adalah cara menginterpretasikan data dan mengambil kesimpulan. Apabila datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif (angka-angka) dan kualitatif (kata-kata atau simbol). Untuk mempermudah cara mengikuti uraian
pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika  yang telah disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan. Ada 4 jenis problematika ataau permasalahan yang telah diajukan:
1.      Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
2.      Problema komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena atau lebih.
3.      Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya sejajar (bukan merupakan sebab akibat).
4.      Problema untuk melihat pengaruh sesuatu  treatmentatau ingin melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data, yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio.  Pemilihan terhadap rumus yang digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan/rumus, kemudian data yang adadiubah, disesuaikan dengan rumus yang sudah dipilih.

C.     METODE ANALISIS DATA
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode, yaitu analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara kualitatif. Kedua metode penelitian tersebut, baik kuatitatif dan kualitatif memiliki teknik analisis data yang berbeda. Penelitian kuatitatif adalah penelitian yang dikemukakan dengan hipotesis yang diturunkan dari suatu teori dan kemudian diuji kebenarannya berdasarkan data empiris, sedangkan penelitian kuliatatif adalah penelitian yang bersifat naturalisticyang dikumpulkan dari empiris, kemudian dari data tersebut ditentukan pola atau tema (adanya penemuan atau discovery) dan dikembangkan menjadi suatu teori. Pada penelitian kualitaitf bersifat “induktif” (dari khusus ke umum) dan kuatitatif bersifat “deduktif" (dari yang umum ke khusus). Perbedaan kedua metode penelitan tersebut dapat dijelaskan secara skematis berikut ini:

1.      Metode Kualitatif
Desain:
a.       Umum
b.      Spesifik, jelas, terinci
c.       Fleksibel
d.      Ditentukan sejak awal
e.       Berkembang tampil dalam proses penelitian
f.           Menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan:
a.       Memperoleh pemahaman
b.      Menunjukkan hubungan antara Variabel
c.       Mengembangkan teori
d.      Mentes teori
e.       Mengembangkan realitas yang komplek
f.           Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Teknik penelitian:
a.       Observasi, participant Observation
b.      Eksperimen, survey, observasi berstruktur
c.       Wawancara terbuka
d.      Wawancara berstuktur
Instrumen penelitian:
a.       Peneliti sebagai instrument (human instrument)
b.      Test, angket, wawancara tertutup, skala
c.       Buku catatan, tape recorder, kamera
d.      Alat hitung berupa: komputer, kakulator
Data:
a.       Deskripsi kualitatif
b.      Deskripsi kuatitatif
c.       Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan atau perkataan responden, dan lain-lain.
d.      Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioprasionalkan menggunakan instrumen 2 Nasution. (1988)
Sampel:
a.       Kecil
b.      Besar
c.       Tidak representatif
d.      Representatif
e.       Purposif (ditentukan)
f.           Sedapat mungkin digunakan random (acak)
Anlisis:
a.       Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.      Pada taraf akhir setelah pengumulan data selesai
c.       Induktif
d.      Deduktif
e.       Mencari pola, model, thema (discovery)
f.           Menggunakan hitungan statistik
Hubungan dengan responden:
a.       Empati, akrab
b.      Berjarak sering tanpa kontak langsung
c.       Kedudukan sama, setaraf
d.      Hubungan antara peneliti langsung kepada subjek penelitian
e.       Jangka lama
f.           Jangka pendek
Usulan Desain:
a.       Singkat
b.      Luas dan terinci
c.       Literatur (terfokus hanya menggunakan satu variabel yang diungkap)
d.      Banyak literatur yang berhubungan dengan varibel (menggunakan lebih dari satu varibel)
e.       Pendekatan secara umum
f.        Prosedur yang terspesifik dan terinci langkah-langkahnya
g.       Masalah yang diduga relevan 
h.       Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu
i.         Tidak memiliki hipotesis
j.        Hipotesis dirumuskan dengan jelas
k.      Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulakan dari lapangan
l.         Ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.
2.      Analisis Data Kuatitatif
             Analisis data untuk penelitian kuatitatif lebih banyak mengarah kepada perhitungan dengan statistik. Statistik mualnya digunakan oleh Gottfriet Achmenwall (1719 – 1772). Setelah itu, oleh Dr. E. A. W. Zimmeran memperkenalkan kata statistik ke negeri Inggris, yang selanjutnya kata statistik itu dipopulerkan oleh Sir Jhon Sinclaer sampai sekarang. Secara etimologi kata statistik berasal dari bahasa Italia “statista” yang berarti negarawan atau ahli kenegaraan, karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan untuk kepentingan negara saja. Kemudian, ditinjau dari terminologi, statistik memiliki beberapa pengertian, yaitu:
a.       Statistik sebagai data, yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau kumpulan angka yang menunjukkan tentang kegiatan hidup tertentu mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu.
b.      Statistik sebagai kegiatan, yaitu proses kegiatan statistik yang dimulai dari pengumpulan data, penyusunan data, pengumuman dan pelaporan data serta analisis data.
c.       Statistik sebagai metode, yaitu cara-cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis dan memberi interprestasi terhadap sekumpulan data, sehingga kumpulan bahan keterangan itu dapat memberi pengertian dan makna tertentu.
d.      Statistik sebagai ilmu, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang ditempuh dalam hal: pengumpulan data, penyusunan atau pengaturan data angka, penyajian data angka, analisis terhadap data, pengambilan keputusan.

D.    MENGINTERPRETASIKAN HASIL ANALISIS DATA
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis.
Berikut ini beberapa pengertian penafsiran data, menurut Moh. Nazir (2005) :
1.      Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan.
            Data yang telah dalam bentuk tabel, misalnya, perlu diberikan penjelasan ytang terperinci dengan cara :
v untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya.
v untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
Misalnya, suatu penelitian tentang efektivitas beberapa jenis pupuk di suatu lapangan percobaan telah dilakukan di Aceh. Penafsiran diberikan terhaddap data percobaan tersebut dengan cara membandingkannya dengan performance dari jenis pupuk di tempat lain. Bagaimana pengaruh pupuk tersebut djika perlakuan diadakan di dataran tinggi di luar Aceh? Bagaimana penemuan tentang pupuk tersebut di daerah tropis lainnya? Mengapa berbeda denagn hasil penelitian di Filipina misalnya, dengan penelitian di Jawa Timur dan sebagainya.
2.      Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya.
Misalnya, seorang peneliti sesang mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
3.      Penafsiran berkehendak untuk membangun suatu konsep yang bersifat menjelaskan (exsplanatory concept)
Misalnya, dalam penelitian mengenai transmigran di Aceh seperti tersebut di atas, peneliti ingin mengadakan deduksi tentang proses dimana hubungan pribadi mempengaruhi sikap transmigran di Aceh. Data memperlihatkan bahwa para transmigran yang berintegrasi lebih erat dengan orang-orang Aceh memperlihatkan sikap yang lebih baik, atau memperlihatkan sikap yang besar. Peneliti harus membuat penafsiran dari hubungan di atas dengan mengadakan deduksi terhadap proses yang menyebabkan terjadinya hubungan pribadi telah mempengaruhi sikap transmigran. Jika analisis, misalnya memperlihatkan bahwa perbedaan sikap terhadap para tranmigran yang telah lebih dahulu mempunyai pengalaman dengan orang Aceh atau yang pernah membaca buku-buku tentang Aceh peneliti dapat menafsirkan bahwa pergaulan mengubah sikap dengan menghilangkan atau menghapuskan stereotipe.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam Sukmadinata, 2009) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif.
a.    Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b.    Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan engan pengalaman-pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c.    Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d.    Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai literature.
e.    Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
              











BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Analisis data merupakan  proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode, yaitu analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara kualitatif  yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis besar, analisis data meliputi 3 langkah, yaitu : Persiapan, tabulasi, penerapan data sesuai demgam pendekatan penelitian. Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.












DAFTAR PUSTAKA